Membedakan antara demam berdarah dengue (DBD) dan biang keringat pada anak bisa jadi membingungkan karena keduanya sama-sama menimbulkan bintik merah di kulit. Namun, memahami perbedaan keduanya sangat penting agar penanganan yang diberikan tepat dan efektif.

Penyebab Bintik Merah
Bintik merah pada DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah, sehingga pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah, memunculkan bintik merah di kulit.
Sementara itu, biang keringat terjadi ketika saluran keringat tersumbat, menyebabkan keringat terperangkap di bawah kulit. Kondisi ini sering muncul saat cuaca panas atau ketika anak banyak berkeringat, menyebabkan iritasi dan bintik merah.
Tampilan Bintik Merah
Bintik merah akibat DBD biasanya berupa ruam atau bintik kecil yang sedikit menonjol dan tidak gatal. Ketika ditekan, bintik ini tidak memudar. Sebaliknya, biang keringat muncul sebagai benjolan kecil seperti bruntusan yang disertai rasa gatal dan kadang berisi cairan bening.
Lokasi dan Waktu Munculnya Bintik
Pada DBD, bintik merah dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh seperti lengan, kaki, dan wajah, biasanya muncul setelah demam berlangsung 2–5 hari dan tidak hilang dalam 2–3 hari. Sedangkan biang keringat cenderung muncul di area lipatan kulit atau bagian tubuh yang sering bergesekan dengan pakaian, seperti leher, dada, punggung, dan lipatan paha, dan biasanya hilang setelah kulit menjadi dingin atau kering.
Gejala Lain yang Menyertai
DBD sering disertai gejala tambahan seperti demam tinggi hingga 40°C, kelelahan, sakit kepala terutama di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual, muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, batuk, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat. Sebaliknya, biang keringat biasanya hanya menyebabkan rasa gatal atau perih di area bintik tanpa gejala sistemik lainnya.
Penanganan Awal DBD
Hingga kini, belum ada obat khusus untuk mengobati DBD. Penanganan difokuskan pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Memastikan anak mengenakan pakaian longgar dan menyerap keringat
-
Menjaga suhu tubuh tetap sejuk
-
Menghindari aktivitas di bawah sinar matahari langsung
-
Memberikan paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri
-
Menghindari obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin
-
Memastikan anak cukup istirahat dan terhidrasi dengan baik.
Selain itu, penting untuk mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, obat antinyamuk, dan melakukan langkah 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Jika anak menunjukkan gejala yang mengarah ke DBD atau jika bintik merah tidak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.