Balok SKDN adalah salah satu media penting di posyandu yang digunakan untuk memantau tingkat pencapaian program UPGK (Upaya Perbaikan Gizi Keluarga). Setiap kader posyandu wajib memahami cara mengisi balok SKDN di posyandu agar data perkembangan balita tercatat dengan rapi dan dapat dievaluasi setiap bulannya.
![]() |
BALOK SKDN |
Apa Itu Balok SKDN?
Balok SKDN merupakan lembar besar berbentuk tabel yang digunakan untuk mencatat jumlah balita, keberadaan KMS, hasil penimbangan, serta pertumbuhan balita. Balok ini biasanya ditempel di posyandu dan diisi setiap bulan oleh kader.
SKDN sendiri merupakan singkatan dari:
-
S (Sasaran): Jumlah seluruh balita di wilayah kerja posyandu.
-
K (KMS): Jumlah balita yang memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat).
-
D (Ditimbang): Jumlah balita yang hadir dan ditimbang di posyandu pada bulan berjalan.
-
N (Naik): Jumlah balita yang dua bulan berturut-turut naik berat badannya.
Cara Mengisi Balok SKDN di Posyandu
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan kader dalam mengisi balok SKDN:
1. Siapkan Data Balita
- Catat jumlah seluruh balita di wilayah posyandu (S).
- Data ini biasanya diperoleh dari laporan bulanan atau hasil pendataan awal tahun.
- Hitung berapa banyak balita yang sudah memiliki KMS.
- Tuliskan jumlahnya pada kolom K di bulan yang sesuai.
- Setiap kali penimbangan bulanan posyandu, catat jumlah balita yang hadir dan berhasil ditimbang.
- Masukkan angka tersebut ke kolom D.
- Bandingkan hasil penimbangan dengan bulan sebelumnya.
- Jika berat badan balita naik 2 bulan berturut-turut, maka dimasukkan ke kolom N.
- Jangkauan (Akses ke Posyandu): N / S × 100%
- Kelangsungan Penimbangan: D / K × 100%
- Partisipasi Masyarakat: D / S × 100%
- Hasil Penimbangan: N / D × 100%
- Keberhasilan Program: N / S × 100%
Dari hasil ini, kader bisa mengetahui sejauh mana keberhasilan posyandu dalam meningkatkan gizi balita.
Pentingnya Mengisi Balok SKDN dengan Tepat
Mengisi balok SKDN bukan hanya kewajiban administrasi, tetapi juga bermanfaat untuk:
- Mengetahui perkembangan gizi balita di wilayah kerja.
- Menjadi dasar evaluasi program posyandu setiap bulan.
- Mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka gizi buruk dan stunting.
Kesimpulan
Dengan memahami cara mengisi balok SKDN di posyandu, kader bisa lebih mudah memantau perkembangan balita serta menilai tingkat keberhasilan program gizi. Data yang akurat akan sangat membantu Puskesmas dalam merencanakan tindak lanjut demi kesehatan anak di masyarakat.
Posting Komentar